Jurnalpersada.com – Bandar Lampung : Anggota DPRD kota bandar Lampung fraksi PDI Perjuangan, Sri Ningsih Djamsari, SH kembali menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, yang beralamat di Jl. Masjid At-Tagwa , kelurahan way dadi lama, kecamatan Sukarame, kota Bandar Lampung, Senin, 11 Desember 2023.
Sri Ningsih, sapaan akrab anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD kota Bandar Lampung ini menghadirkan undangan Simpatisan PDI Perjuangan dari kecamatan yaitu Sukarame, dan sekitarnya, turut hadir, jajaran PAC Ranting PDI perjuangan, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda setempat.
Dalam sambutannya, Sri Ningsih mengungkap acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan wawasan kebangsaan sebagai identitas bangsa Indonesia.
“Saya ucapkan terima kasih banyak atas kehadiran ibu bapak warga masyarakat Sukarame, hari ini banyak yang hadir, nah, tujuan sosialisasi Ideologi Pancasila ini salah satunya untuk memperkuat tali silaturahmi antar warga masyarakat, hormat menghormati , saling tenggang rasa dan hubungan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, nanti akan dikupas oleh 2 orang narasumber yang hadir, mari kita simak dengan seksama, semoga setelah kegiatan ini mendapat manfaat bagi kita dan keluarga”. Ungkap Sri Ningsih mengakhiri sambutannya.
Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini adalah dan Candra Wansyah S.IKom, MiP dosen Universitas Muhammadiyah Metro Lampung, dan mantan anggota Bawaslu provinsi Lampung 2018-2023. Dan Ustadz Suparman Abdul Karim yang saat ini menjabat sebagai ketua BAMUSI Provinsi Lampung dan juga menjadi kepala bidang agama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Lampung.
Narasumber pertama, Candra Wansyah S.IKom, MIP, seorang dosen Universitas Muhammadiyah Metro Lampung, mantan anggota Bawaslu kota bandar Lampung 2018-2023. mengungkapkan, warga masyarakat harus menjaga kekompakan, dan jangan mudah diadu domba sesama anak bangsa.
“Di Lampung ini warga masyarakat nya terdiri dari berbagai suku bangsa, berbeda beda Agama tetapi dengan ideologi negara yaitu Pancasila kita tetap bersatu, Ideologi Pancasila ini tidak perlu lagi diperdebatankan, karena para pendahulu kita, telah bersusah payah menggali dasar negara kita, dan jangan kita terpecah belah karena perbedaan, karena sesungguhnya perbedaan adalah Rahmat dari Tuhan yang Maha esa, ujarnya.
Melanjutkan materi Pembinaan Ideologi Pancasila, Candra Wansyah, SI.Kom, MIP, tentang terapan Pancasila dalam terapannya di pemilihan legislatif dan eksekutif dimasa pemilu.
“Jangan karena berbeda pilihan, kita sesama warga masyarakat jadi ribut, karena ada antara suami istri beda pilihan jadi ribut, antara kawan beda pilihan sampai ga tegoran, padahal seperti di pilpres, antara padahal saingannya sudah bekerja sama, dalam satu kabinet, nah, jangan sampai malah kita bermusuhan sampai bertahun tahun karena berbeda pilihan. Hal ini membuat masyarakat dapat “terjebak” untuk mendukung terlalu atas satu diantaranya. Ungkapnya.
Narasumber kedua, Ustadz Suparman Abdul Karim, Ketua BAMUSI (Baitul Muslimin) PDI perjuangan provinsi Lampung, memberikan pemahaman kepada peserta sosialisasi tentang makna dari lambang Burung Garuda.
” Negara Indonesia ini, terdiri dari berbagai suku, agama, budaya dan bentuk keberagaman lainnya, oleh karena itu di kaki burung Garuda terdapat tulisan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda beda tetapi tetap satu”, ungkapnya.
Kembali dijabarkan ustadz Suparman, tentang dasar Negara Indonesia dan contoh negara yang didirikan oleh Nabi Muhammad saw.
“Di zaman nabi Muhammad Saw, saat mendirikan negara yang juga terdiri dari berbagai agama, ada Islam, Kristen, Yahudi dll, maka didirikanlah negara Madinah yang memiliki dasar negara berupa Piagam Madinah yang isinya kesepakatan kesepakatan, seperti halnya pendiri bangsa Indonesia dengan dasar negaranya Pancasila dan Konstitusi nya adalah UUD 1945″, ujar ustad Suparman. (Red)