JurnalPersada.Com : Bandar Lampung – Untuk menjaga Ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mengagendakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan, menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh DPRD provinsi Lampung.
Dengan melakukan kegiatan sosialisasi inj, 85 anggota DPRD Lampung turun dapil untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, khususnya generasi muda milenial penerus bangsa.
Kostiana S.E., M.H salah satu anggota DPRD Provinsi Lampung dapil 1 Bandarlampung menggelar sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan bersama pemuda pemudi di Jalan Udang II Garuntang, Kecamatan Bumi Waras.
Srikandi PDI Pejuangan ini menyampaikan kegiatan dilakukan bersama pemuda-pemudi untuk dapat menjaga NKRI dengan sila-sila Pancasila.
Dengan sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan kita berharap generasi penerus bangsa Indonesia ini dapat menjaga NKRI dari pemahaman radikalisme yang menghancurkan,” ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD Lampung, Kamis (07/07/22).
Kostiana juga mengajak untuk tidak anarkis dalam menyikapi masalah, sebab hal-hal yang dapat menghancurkan bangsa adalah tidak adanya kesatuan dan persatuan.
“Dengan 4 pilar kebangsaan yaitu ideologi Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, serta NKRI dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Dapat menjadikan bangsa Indonesia utuh, tidak terbelah ataupun terpecah,” tegasnya.
Kegiatan yang dilakukan dihadiri oleh pemuda-pemudi, dan masyarakat sekitar. Bersama narasumber Suyanto TNI-AD yang mengapresiasi kegiatan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan.
“Dengan kegiatan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan oleh DPRD provinsi Lampung diharapkan masyarakat dapat berkomitmen untuk menjaga kedamaian di NKRI,” tegasnya.
Narasumber ke dua, Ustadz Suparman Abdul Karim lebih menitik beratkan kepada bahaya hasutan yang membentur benturkan antara Agama dan Negara untuk tujuan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Berhati hatilah apabila ada kelompok orang atw individu yang mengajak untuk membenci negara dan seolah olah ada paham lain yang ditawarkan menjadi solusi ideologi selain pancasila, sebaiknya kita hindari saja. Karena sebetulnya menjadi warga agama yang baik pun berbanding lurus dengan menjadi warga negara yang baik.” Ulasnya.