JurnalPersada.Com – Bandar Lampung : Anggota DPRD Kota Bandar Lampung fraksi PDI Perjuangan Sri Ningsih Djamsari, SH selenggarakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan di kediaman beliau di jl. Pulau Sebesi, kelurahan Sukarame, kecamatan Sukarame kota Bandar Lampung. Sabtu, 30 Juli 2022.
Dalam kegiatan tersebut, mengundang 2 orang narasumber, narasumber 1. Suheli.,SH (anggota DPRD Kota balam periode 2014-2019) dan Suhendar.,SE.,M.Akt (dosen UIN Lampung), Moderator acara : Aripin, serta MC adalah Ratna Wulandari.,S.AB. Peserta yang hadir merupakan tokoh masyarakat, tokoh pemuda/i dan pengurus PAC Ranting PDI perjuangan sekecamatan Sukarame.
Dalam sambutannya, Sri Ningsing mengungkapkan tujuan di gelarnya kegiatan sosialisasi ini merupakan tugas seluruh anggota DPRD Kota Bandar Lampung dan bukan kampanye.
“Saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya, dan kegiatan pada hari ini atas seizin ibu walikota bandar lampung, dan sosialisasi ini merupakan tugas seluruh anggota DPRD Kota Bandar Lampung kepada tokoh masyarakat tokoh pemuda/i di dapilnya masing masing dan saya tegaskan lagi bahwa ini bukan kampanye, harapannya seluruh peserta yang hadir mampu menambah wawasan dari para Narasumber yang hadir,” ungkapnya.
Dalam pemaparannya, Suheli, SH menjelaskan bahwa Pancasila berfungsi sebagai rujukan kita dalam berbangsa dan bernegara. Agar bangsa dan negara ini akan tetap bersatu.
“Dalam merumuskan pancasila, para pendiri bangsa memiliki tujuan agar bangsa yang kaya akan latar belakang adat dan budaya ini tetap bisa bersatu dan menjadi bangsa yang kuat, agar kuat maka kita harus bergotong-royong, karena itu budaya asli bangsa Indonesia. Sehingga kita harus saling membantu satu sama lain. Tidak boleh hanya mementingkan kepentingan peribadi, karena persatuan dan kesatuan harus lebih diutamakan, itulah salah satu contoh implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari hari,” ungkapnya.
Narasumber selanjutnya, Suhendar,SE.,M.Akt mengingatkan bahwa ideologi Pancasila sebagai prinsip dasar seluruh rakyat Indonesia, maka sikap toleransi dan tenggang rasa menjadi sangatlah penting. Dan menjabarkan bahwa dengan demikian kita akan terhindar dari perpecahan dan konflik sesama anak bangsa.
“Hadirnya Negara untuk melindungi setiap Agama dan kepercayaan yang di anut setiap warga negara. Dan jangan disalah artikan, saat kita membela negara berarti tidak membela agama, karena dalam agama pun diterangkan bahwa Cinta Tanah Air sebagian dari iman.” ujarnya.
“Nilai nilai yang ada dalam Pancasila tidak ada yang bertentangan dengan ajaran agama apapun, oleh karena itu melalui sosialisasi ini, mari kita cintai negara ini, mari kita bersama sama menjaga bangsa ini agar tidak mudah di adu domba oleh bangsa asing. Dan dengan perkembangan teknologi, kita harus berhati hati karena bisa mengikis nilai nilai Pancasila dalam masyarakat”, pungkasnya. (Red)