JurnalPersada.Com – BandarLampung : Anggota DPRD Provinsi Lampung fraksi PDI Perjuangan AR. SUPARNO, SE beserta Tim hadir di Jl. Arif rahman hakim, gg jaya kelurahan Wayhalim Permai kecamatan Wayhalim Kotamadya Bandar Lampung. Minggu (26/06/2022), kegiatan yang Kali ini adalah Sosialisasi Pembinaan Ideologi PANCASILA dan Wawasan Kebangsaan.
Dalam sambutan singkatnya, AR Suparno merasa bangga dapat hadir dan bertemu masyarakat di kelurahan Wayhalim permai dengan suasana yang begitu hangat.
“Saya bangga dapat hadir dan bertemu masyarakat di kelurahan Wayhalim permai dengan suasana yang begitu hangat, dan harapnya warga yang hadir mendapatkan pencerahan tentang ideologi PANCASILA dari para Narasumber yang hadir.,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan, dua narasumber, AKP (purn) A. Basridina, SH. MH dan ustadz Suparman Abdul Karim yang juga sebagai ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) salah satu sayap partai PDI Perjuangan. Kemudian, dan Ahmad S. Akbar sebagai moderator, dan tamu undangan ibu ibu pengajian di kelurahan Way Halim permai.
Narasumber pertama yaitu AKP (purn) Basri Dina, SH.MH menerangkan sejarah singkat lahirnya PANCASILA dan pentingnya setiap warga negara untuk memegang teguh nilai yang terkandung dalamnya.
” Tindak tanduk kita sehari hari sebagai warga negara tidak boleh bertentangan dengan Pancasila serta harus memegang teguh nilai yang terkandung didalamnya dengan memegang prinsip toleransi. Bahwa PANCASILA ini merupakan kristalisasi budaya budaya Indonesia yang disatukan oleh pemimpin kita terdahulu dan tidak boleh dirubah rubah.”ungkapnya.
Ustadz Suparman lebih tajam menerangkan tentang bahaya hasutan yang membentur benturkan antara Agama dan Negara yang dilakukan orang orang yang tidak suka melihat NKRI tentram dan damai.
“Saat ini ada orang yang membentur benturkan antara Agama dan Negara, orang mengaji tetapi di ajarkan untuk membenci negara, padahal sebetulnya menjadi warga Agama yang baik pun berbanding lurus dengan menjadi warga negara yang baik.”
“Dan kita harus mengerti akan tangga menuju radikakalisme terorisme, ada 2 hal penting yaitu terjadi eksklusivme dan ekstrimisme. Eksklusivisme iyalah paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri tertutup dari masyarakat. Ekstrimisme yaitu dengan meyakini faham yang sangat kuat sampai melampaui batas kewajaran hingga mengkafir kafirkan orang yang berbeda pandangan dengannya. Oleh karena itu baiknya kita hindari apabila ada sekelompok orang yang mengajak masuk kedalamnya”.papar ustad suparman.(red)