Kostiana, Pemuda Harus Jadi Garda Terdepan Menjaga Keutuhan NKRI

JurnalPersada.Com – Bandar Lampung : Pancasila mengajarkan masyarakat Indonesia untuk hidup rukun, gotong royong dan toleransi, baik antar umat beragama, suku, ras dan budaya. Pancasila bisa membuat perbedaan menjadi satu kesatuan, bukan perpecahan.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Lampung Kostiana saat menggelar sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan bersama di Kelurahan Negeri Olok Gading, Sabtu (23/4).

“Sosialisasi ini dapat mengingatkan kembali kepada pemuda-pemudi tentang sejarah bangsa Indonesia,” kata Sekretaris komisi IV DPRD Lampung ini.
Bendahara PDI Perjuangan Lampung ini berharap generasi muda yang menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dapat mengamalkan empat pilar kebangsaan.

“Dengan mengamalkan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Keutuhan NKRI, serta Bhineka Tunggal Ika dapat menjadi pedoman generasi muda. Karena kemerdekaan itu kita raih dengan perjuangan,” tambahnya.

Kostiana juga mengajak pemuda-pemudi di Kelurahan setempat dapat ikut mengkampanyekan sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan kepada keluarga, kerabat, dan masyarakat luas.

“Kita juga mengajak dalam kegiatan ini pemuda-pemudi dapat belajar untuk berkampanye mensosialisasikan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan ini supaya dapat menyebarkan informasi lebih luas lagi kepada masyarakat,” tutupnya.
Sementara, narasumber dari Polda Lampung.

 

AKP A Basri Dina mengatakan, cara pandang kita terhadap Pancasila sudah mulai luntur. Padahal menurut dia, segala aturan di Indonesia harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Kita harus melaksanakan dan mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Ini merupakan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab, Pancasila merupakan sumber tertinggi dari segala sumber di Indonesia,” jelasnya.

Menurutnya, di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, musuh dan gangguan bangsa saat ini yakni intoleransi, ujaran kebencian, hoax dan paham radikalisme. “Kita harus menghayati Pancasila, bukan hanya paham limanya saja tapi isinya.
Artinya, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus saling menghargai, menghormati, toleransi, dan jangan mudah terprovokasi,” pungkasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *