Dihadiri Ratusan Warga Sukarame, Sri Ningsih Gelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan

Jurnalpersada.com – Bandar Lampung : Sri Ningsih Djamsari, SH anggota DPRD Kota Bandar Lampung dari fraksi PDI Perjuangan kembali menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, di kediaman bapak Maman Suparman yang beralamat di Jl. Pulau.Bawean 2 GG. Kenanga RT 03 Lk.2 no. 15 Kelurahan Sukarame, kota Bandar Lampung, Minggu 19 November 2023.

Sri Ningsih, sapaan akrab anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD kota Bandar Lampung ini menghadirkan undangan Simpatisan PDI Perjuangan dari kecamatan yaitu Sukarame, dan sekitarnya, turut hadir, jajaran PAC Ranting PDI perjuangan, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda setempat.

Dalam sambutannya, Sri Ningsih mengungkap acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan wawasan kebangsaan sebagai identitas bangsa Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih banyak atas kehadiran ibu bapak warga masyarakat Sukarame, hari ini banyak yang hadir, nah, tujuan sosialisasi Ideologi Pancasila ini salah satunya untuk memperkuat tali silaturahmi antar warga masyarakat. Dan harapannya ibu bapak tahu pentingnya apa itu Pancasila sebagai ideologi bangsa dan wawasan kebangsaan yang nanti akan dikupas oleh 2 orang narasumber yang hadir, mari kita simak dengan seksama, semoga setelah kegiatan ini mendapat manfaat bagi kita dan keluarga”. Ungkap Sri Ningsih mengakhiri sambutannya.

Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini adalah dan Candra Wansyah S.IKom, MiP dosen Universitas Muhammadiyah Metro Lampung, dan mantan anggota Bawaslu provinsi Lampung 2018-2023. Dan Ustadz Suparman Abdul Karim yang saat ini menjabat sebagai ketua BAMUSI Provinsi Lampung dan juga menjadi kepala bidang agama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Lampung.

Narasumber pertama,  Candra Wansyah S.IKom, MIP, seorang dosen Universitas Muhammadiyah Metro Lampung, mantan anggota Bawaslu provinsi Lampung 2018-2023. mengungkapkan, warga masyarakat harus menjaga kekompakan, dan jangan mudah diadu domba sesama anak bangsa.

“Di zaman sekarang itu kita sebagai warga masyarakat kota Bandar Lampung harus terus menjaga ideologi negara yaitu Pancasila, hal ini tidak perlu lagi diperdebatankan, karena para pendahulu kita, telah bersusah payah menggali dasar negara kita, dan jangan kita terpecah belah karena perbedaan, karena sesungguhnya perbedaan adalah Rahmat dari Tuhan yang Maha esa, ujarnya.

Melanjutkan materi Pembinaan Ideologi Pancasila, Candra Wansyah, SI.Kom, MIP, tentang terapan Pancasila dalam terapannya di pemilihan legislatif dan eksekutif.

“Jangan karena berbeda pilihan, kita sesama warga masyarakat jadi ribut, karena ada antara suami istri beda pilihan jadi ribut, antara kawan beda pilihan sampai ga tegoran, padahal seperti di pilpres, antara pads saingannya sudah bekerja sama, dalam satu kabinet, nah, jangan sampai malah kita bermusuhan sampai bertahun tahun karena berbeda pilihan. Hal ini membuat masyarakat dapat “terjebak” untuk mendukung terlalu atas satu diantaranya. Ungkapnya.

Narasumber kedua, Ustadz Suparman Abdul  Karim, Ketua BAMUSI (Baitul Muslimin) PDI perjuangan provinsi Lampung, memberikan pemahaman kepada peserta sosialisasi tentang ramainya isue tentang Himbauan MUI untuk memboikot beberapa produk yang berafiliasi dengan Israel.

“Bapak ibu, sekarang beredar di WA Grub, bahwa MUI memboikot beberapa produk rumah tangga, saya ini juga pengurus MUI Provinsi Lampung, tetapi saya tidak menemukan penjelasan dari himbauan memboikot produk rumah tangga seperti air mineral dll, tetapi yang ada adalah masyarakat dihimbau untuk memberikan bantuan kepada lembaga yang telah ditunjuk pemerintah seperti BASNAS yang dapat secara resmi menyalurkan bantuan ke pemerintah Palestina, jangan sampai salah menyumbang karena sudah terbongkar ada kelompok yang menyalurkan bantuan ke organisasi Teroris”, ungkapnya.

Menurut ustadz Suparman, saat ini ada pihak yang membenturkan Pancasila dengan agama, dan salah satunya mendompleng isue isue dukung mendukung perang antara palestina dan Israel, Hal ini membuat masyarakat dapat “terjebak” untuk mendukung terlalu atas satu diantaranya.

“Kita boleh solidaritas dengan Palestina, tetapi jangan sampai karena isue Palestina kita direkrut oleh organisasi terorisme, untuk mengikuti “ajaran” yang menyimpang dari ajaran agama yang resmi dan kemudian melawan pemerintahan yang sah, karena sudah ada contohnya orang yang awalnya simpati terhadap Perjuangan warga Palestina yang kemudian malah bergabung kejaringan organisasi terorisme, dan harapannya, setelah sosialisasi hari ini warga semakin sadar akan pentingnya Pancasila sebagai landasan bernegara, pungkasnya ustad Suparman yang saat ini menjadi kepala bidang agama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Lampung. (Red)

Exit mobile version