Sri Ningsih Gandeng Palgunadi Dan Ustadz Suparman Sebagai Narasumber Sosialisasikan PIP-WK

Jurnalpersada.com – Bandar Lampung : Sri Ningsih Djamsari, SH anggota DPRD Kota Bandar Lampung dari fraksi PDI Perjuangan menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, di kelurahan Way Kandis, kecamatan Tanjung Seneng, kota Bandar Lampung, Senin, 6 November 2023.

Dalam sambutannya, Sri Ningsih mengungkap acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan wawasan kebangsaan sebagai identitas bangsa Indonesia.

” Hari ini kita berkumpul di kelurahan Way Kandis ini, bertujuan untuk dapat mengingat kan kembali kepada masyarakat atas pentingnya apa itu ideologi bangsa dan wawasan kebangsaan yang nanti akan dikupas oleh 2 orang narasumber yang hadir, mari kita simak dengan seksama, semoga setelah kegiatan ini mendapat manfaat bagi kita dan keluarga, saya ucapkan selamat datang kepada Bapak ibu dari Bawaslu, terima kasih atas hadirnya. Ungkap Sri Ningsih mengakhiri sambutannya.

Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini adalah Palgunadi, mantan anggota DPRD 2 periode dan yang saat ini menjabat sebagai ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten Pringsewu serta Ustadz Suparman Abdul Karim, seorang tokoh agama yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan dan saat ini menjadi kepala bidang agama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Lampung. Kehadiran kedua narasumber ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas dan menyeluruh kepada peserta sosialisasi.

Sri Ningsih, sapaan akrab anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD kota Bandar Lampung ini menghadirkan undangan pengurus PAC Ranting se kecamatan Tanjung Seneng tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda setempat.

Narasumber pertama, Palgunadi banyak menerangkan tentang sejarah terlahirnya Pancasila dari para pendiri bangsa dan hal yang menyebabkan terjadinya degradasi nilai Pancasila di masyarakat.

Selanjutnya, Palgunadi berbicara tentang esensi dan nilai-nilai dalam Pancasila. Ia menggambarkan lima sila Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Palgunadi juga menjelaskan bagaimana sila-sila ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana setiap warga negara dapat berkontribusi dalam memperkuat ideologi Pancasila.

“Hari ini kita dikumpulkan oleh ibu Sri Ningsih dalam rangka sosialisasi Ideologi Pancasila yang mana nilai nilai luhur Pancasila di pandang sudah mulai menipis karena sering ditimpa oleh ideologi atau faham faham yang memang tidak menghendaki Pancasila ada di bumi Indonesia dan setidaknya kita pulang dari sosialisasi ini ada ilmu yang dapat diwariskan kepada anak cucu kita dikemudian hari”,ungkapnya.

Narasumber kedua, Ustadz Suparman abdul karim yang juga sebagai ketua Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) PDI Perjuangan Provinsi Lampung, mengungkapkan, ada banyak oknum yang tidak bertanggung jawab yang berusaha mengadu domba sesama anak bangsa.

“Di zaman sekarang itu Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara tidak perlu ada perdebatan, yang diperlukan adalah bagaimana melakukan internalisasi nilai-nilai Pancasila dimasyarakat”, ujarnya.

Menurut ustadz Suparman, saat ini ada pihak yang membenturkan Pancasila dengan agama, dan salah satunya mendompleng isue isue dukung mendukung perang antara palestina dan Israel, Hal ini membuat masyarakat dapat “terjebak” untuk mendukung terlalu atas satu diantaranya.

“Kita boleh solidaritas dengan Palestina, tetapi jangan sampai karena isue Palestina kita direkrut oleh organisasi terorisme, untuk mengikuti “ajaran” yang menyimpang dari ajaran agama yang resmi dan kemudian melawan pemerintahan yang sah dan lebih baik percayakan kepada lembaga resmi pemerintah yang dapat menyalurkan donasi resmi kepada pemerintah Palestina.” Ungkapnya.

Di akhir sosialisasinya, ustadz Suparman menegaskan pentingnya kita sebagai anak bangsa mampu membentengi diri agak tidak mudah dipecah belah oleh kelompok yang tidak suka pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Bangsa Indonesia ini memiliki 4 Pilar Kebangsaan sebagai pondasi berbangsa dan bertanah air, dan dengan 4 Pilar ini apabila kita implementasi kan, maka bangsa ini akan menjadi kuat dan tidak mudah dipecah dan diadu domba oleh kepentingan asing”, pungkasnya.(red)

Exit mobile version