JurnalPersada.Com – Pringsewu : Bupati Pringsewu Sujadi mengatakan Pringsewu sejak dulu merupakan daerah yang terbilang tenang dan tenteram meskipun terdiri dari bermacam-macam suku bangsa dan agama serta kepercayaan.
“Kehidupan masyarakatnya cukup dinamis”, kata Bupati saat membuka forum diskusi mengenai refleksi dan reorientasi pembangunan penguatan peran dan visi bersama birokrasi, DPRD dan partai politik serta lembaga sosial kemasyarakatan Kabupaten Pringsewu, di Urban Hotel, Pringsewu. 1 April 2022.
Menurut Bupati di bidang pendidikan maupun kesehatan, juga terbilang maju dengan tersedianya berbagai fasilitas. “Lembaga pendidikan mulai dari TK hingga universitas tersedia. Begitupun sarana kesehatan terdapat 5 rumah sakit, baik RSUD maupun swasta”, bebernya.
Bupati Pringsewu juga menyampaikan konsep dalam menata wilayah Pringsewu, yang sebagian besar masih didominasi areal pertanian, yakni di tengah kota ada sawah, dan di tengah sawah ada kota. Lebih lanjut ditambahkan bupati bahwa Kabupaten Pringsewu yang saat ini berpenduduk lebih dari 400 ribu jiwa ini sangat terbuka menerima investasi.
“Silahkan bagi para investor yang ingin berinvestasi di Kabupaten Pringsewu, peluangnya sangat terbuka lebar. Selain berpotensi menjadi kota besar, SDM Pringsewu cukup mumpuni. Yang pasti, visi Pringsewu adalah visinya provinsi dan pusat”, imbuhnya.
Diskusi dalam rangka HUT ke-13 Kabupaten Pringsewu ini diikuti berbagai elemen masyarakat serta dihadiri Sekda Pringsewu Drs.Heri Iswahyudi, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu Drs.Wanawir AM, M.M.Pd., Ketua DPC PDIP Pringsewu Palgunadi serta anggota DPRD setempat.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Pringsewu Palgunadi mengakui bahwa Pringsewu di usianya yang menginjak 13 tahun saat ini, sangat berbeda dengan saat awal pembentukan kabupaten dahulu, yakni semakin maju dan berkembang.
“Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemekaran daerah pada hakikatnya adalah dalam rangka pemerataan pembangunan dan untuk mendekatkan rentang kendali disamping sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, ujarnya.
Mencermati kondisi yang ada, pihaknya menarik kesimpulan bahwa APBD Kabupaten Pringsewu selama ini sudah menggambarkan perkembangan positif dari tahun ke tahun, terutama dalam hal peningkatan PAD dan keseimbangan belanja operasional pegawai dengan belanja pembangunan. Namun demikian, tantangannya ada pada peningkatan signifikan PAD dengan optimalisasi dan maksimalisasi potensi yang ada.
“Bidang-bidang prioritas seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur juga sudah mendapatkan porsi yang memadai dalam APBD. Tantangannya adalah keseimbangan perhatian terhadap bidang masa depan generasi manusia, yaitu budaya dan lingkungan hidup”, bebernya.
Palgunadi juga mengharapkan Pemkab Pringsewu dapat membuat terobosan dan lompatan dalam ide pembangunan agar Pringsewu bisa bersaing dengan kabupaten dan kota lainnya. “Perlu pembenahan signifikan di bidang teknologi informasi, supaya semua prestasi dan jejak digital Kabupaten Pringsewu tidak hanya terekam dengan baik, tetapi juga mudah diakses oleh semua pihak”, tandasnya.(red