GAPOKTAN Sari Makmur Tejosari Metro Timur Gelar Tanam Perdana Musim Tanam II / GADU

JurnalPersada.Com – METRO : Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sari Makmur kelurahan Tejosari Kecamatan Metro Timur menggelar Tanam Perdana Musim Tanam II / GADU di area persawahan kelurahan desa setempat. Rabu, 30 maret 2022.

Kegiatan tanam padi Perdana yang dilakukan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sari Makmur ini turut dihadiri oleh Asisten 2 kota Metro bidang perekonomian dan perekonomiam Ir. Yeri Ekwan mewakili walikota Metro, wakil Ketua 1 DPRD kota Metro dari fraksi PDI Perjuangan Basuki, S.Pd., kadis pertanian, camat Metro Timur, Lurah Tejosari bapak Suwaji, S.ip, ketua DPD Perhiptani kota metro, Ketua GAPOKTAN Sari Makmur Untung sugiyatno, PPL tejosari bu Nina Aminah, dan warga masyarakat tejosari yang terhimpun dalam 6 kelompok tani (POKTAN) serta 4 Kelompok Wanita Tani (KWT) sekelurahan Tejo Sari.

Basuki S.pd menjelaskan dalam sambutannya bahwa penanaman padi di Kelurahan Tejosari adalah yang tercepat di Kota Metro jadi menjadi percontohan karena pentingnya petani mengetahui jadwal pengairan yang ditetapkan pada masa gadu 2022.

“Bulan-bulan ini kita harus segera tanam, agar tidak terjadi keterlambatan tentang hal air, karena perdana sebagai contoh kepada yang lain, agar segera tanam, nanti akan dibantu oleh dinas Pertaniaan dan PPL melalui GAPOKTAN Sari Makmur yang ada di tejosari ini dengan harapan agar dapat memaksimalkan hasil panen masa gadu 2022 ini, jelasnya.

Wakil ketua 1 DPRD kota metro Basuki Spd kembali menjelaskan bahwa “sawah aktiv kota metro 1567 ha harus didorong lagi agar lebih produktiv lagi, kami dr DPRD kita metro akan terus memperjuangankan bantuan bantuan untuk bapak Ibu petani dikota metro khususnya di kelurahan Tejosari ini” ujarnya.

Kepada awak media, Wakil Ketua I DPRD Kota Metro menjelaskan tentang kelangkaan pupuk yang terjadi diprovinsi Lampung khususnya kota metro akan di sampaikan ke Ketua komisi IV DPR RI bapak Sudin karena kebijakan pupuk ini kewenangan kepemerintah pusat.

Basuki, Spd. Anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Metro

“Kami telah berkoordinasi dengan Ketua Komisi IV DPR RI bapak Sudin,SE until mencarikan solusi kelangkaan pupuk tersebut, dan segera mengalokasikan pupuk bersubsidi itu melalui kelompok tani yang ada, melalui Dinas Pertanian dan Pemerintah Kota Metro. Dan untuk asuransi petani tetap berjalan kemudian untuk bantuan-bantuan pertanian dan sebagainya ketingkat petani akan dipermudah dan KWT nya kita perdayakan.” Pungkasnya.

Dalam sambutannya, Kepala bidang ketahanan pangan kota Metro mewakili kepala dinas Pertanian sangat mengapresiasi kegiatan tanam Perdana pada masa gadu dikelurahan tejosari ini.

“Kami sangat mengapresiasi acara tanam perdana MT 2 pada hari ini dalam rangka mewujudkan percepatan tanam Musim Tanam Gadu untuk mendorong semangat kerja serta menjalin kebersamaan petani kelurahan tejosari. Walaupun padi dapat ditanam sepanjang tahun, namun pada dasarnya petani menanam padi berdasarkan ketersediaan air, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga periode tanam yaitu : 1. Musim tanam utama, pada bulan Nopember, Desember, Januari, Pebruari dan Maret; 2. Musim tanam gadu, pada bulan April, Mei, Juni, Juli; 3. Musim tanam kemarau, pada bulan Agustus, September, dan Oktober.” Terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yeri Ehwan, Asisten 2 kota Metro menyambut baik upaya poktan melakukan tanam padi dengan menggunakan alat tanam padi (transplenter) untuk mempercepat proses tanam padi dikelurahan Tejosari.

“Kami menyambut baik upaya poktan melakukan tanam padi dengan menggunakan alat tanam padi (transplenter) untuk mempercepat proses tanam padi. Tentu saja adanya mekaniasi pertanian  akan membantu para petani lebih efisien dalam usaha tani, dan pecanangan dan sekaligus mulai tanam dimusin gadu II tergetnya 2.800 Hektar tanam sekarang panen di bulan juni.” ungkapnya.

Basuki, SPD didampingi Yeri Ekhwan lakukan tanam perdana menggunakan mesin tanam

Ditegaskan kembali oleh Yeri Ehwan bahwa “Untuk para petani yang ada di kota metro agar segara lakukan tanam karena dalam penggunaa air irigasi yang dilalui oleh aliran Batu Tegi maupun bendungan way sekampung yang ada di Prinsewu menjadi kewenangan provinsi. Dan kelurahan Tejosari memiliki luasan lahan 236 ha, dengan 6 poktan dan 4 KWT Penen MT I/rendeng sudah 98% dengan hasil baiknya capaian angka rata-rata 5,8 ton/ha dan sampai hari ini pengolahan lahan untuk MT II/Gadu sudah 85%, dan siap tutup tanam pada akhir bulan April ini.” Pungkasnya(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *