JurnalPersada.Com : METRO – Produktivitas panen yang melimpah di Musim Tanam (MT) 1, membuat ratusan petani di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara merayakan syukuran dengan menggelar pesta rakyat berupa kesenian tradisional Kuda Kepang.
Dari pantauan Awak media, ratusan masyarakat Banjarsari memadati lokasi kawasan pertanian di RT 44 RW 09, Kelurahan setempat. Mereka menyaksikan kesenian tradisional Kuda Kepang yang digelar sebagai bentuk perayaan atas hasil panen padi yang melimpah.
Dari keterangan petani, Panen Raya tersebut baru dirasakan kembali setelah 5 tahun mengalami hasil panen yang minim.
“Panen raya hari ini sekitar 75 hektar, jadi sejak 5 tahun lalu tidak ada panenan yang signifikan seperti ini. Jadi orang sini pada bersyukur karena panennya bagus dari pada yang dulu,” kata Darsono (62) di areal persawahan Banjarsari, Minggu (27/3/2022).
Darsono menceritakan, rata-rata hasil panen per setengah hektarnya mencapai 4 ton lebih. Hal tersebut merupakan capaian yang dibanggakan.
“Alhamdulillah rata-rata paling sedikit per setengah hektar itu panen 4 ton. Alhamdulillah panen kali ini sangat maksimal, sehingga saya bersama warga menggelar kuda kepang ini. Jadi ini rasa syukur masyarakat petani di Banjarsari,” ujarnya.
Petani berharap, pada musim tanam selanjutnya air dapat kembali melimpah sehingga produktivitas gabah panen juga maskimal.
“Hari ini 4 kelompok tani yang merasakan panen melimpah. Kami berharap kedepannya air lancar dan hasil panen lebih melimpah lagi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Pembina Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Didik Isnanto menyampaikan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
“Dengan potensi yang kami punya ini, artinya bukan hanya sekedar padi. Kalau dalam setahun kami harus panen padi selama tiga kali itu tidak dapat maksimal, maka kami selingi dengan tanaman holtikultura seperti umbi-umbian dan jagung,” terangnya.
Pria yang juga merupakan Anggota DPRD Kota Metro dari Fraksi PDI Perjuangan itu juga berjanji akan terus memperjuangkan kebutuhan petani akan air.
“Alhamdulillah masalah air di kawasan persawahan RW 07 sampai 12 dengan luasan sawah sekitar 75 hektar sudah teratasi dengan gotong royong, terutama dukungan P3A dan Ili-ili,” ungkapnya. (Red)