JurnalPersada.Com – Bandar Lampung : Anggota DPRD Kota Bandar Lampung fraksi PDI Perjuangan Sri Ningsih Djamsari, SH kembali selenggarakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan di RT 07 lingkungan 1 kelurahan Way Kandis, kecamatan Tanjung Seneng, kota Bandar Lampung. Rabu, 14/9/2022.
Dalam kegiatan kali ini, mengundang 2 orang narasumber, narasumber 1. Aprilliati, SH.MH (anggota DPRD Provinsi Lampung) dan Irawan, SE.Msi, (dosen Polinela Lampung). Peserta yang hadir merupakan tokoh masyarakat, tokoh pemuda/i kelurahan way kandis dan pengurus PAC Ranting PDI perjuangan sekecamatan Tanjung Seneng.
Dalam sambutannya, Sri Ningsing berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat kota bandar lampung khususnya warga kelurahan way kandis semakin mengerti tentang Pancasila.
“Saya berharap dengan di gelarnya kegiatan sosialisasi ini masyarakat dapat mengerti tentang Pancasila yang nanti akan di jelaskan panjang lebang oleh 2 orang yang hadir, yaitu bu April yang memiliki background seorang praktisi hukum, dan pak Irawan seorang dosen di Polinela Lampung”, ujarnya.
Sri Ningsih kembali menerangkan tugas seluruh anggota DPRD Kota Bandar Lampung dalam menampung aspirasi masyarakat.
” Dalam kegiatan ini pun masyarakat boleh menyampaikan aspirasinya kepada saya atau kepada ibu april yang merupakan anggota DPRD Provinsi, karena kami sesama anggota fraksi PDI perjuangan itu akan memudahkan dalam komunikasi. Dan semoga setelah sosialisasi pembinaan Ideologi Pancasila ini selalu melekat kepada kita, dimasyarakat saling menghargai, tolong menolong, dan saling merangkul.” pungkasnya.
Sebagai Narasumber pertama, Aprilliati menerangkan sejarah lahirnya Pancasila yang merupakan hasil kesepakatan bersama para founding Father bangsa.
“Pancasila ini lahir bukan ujuk ujuk, tiba tiba, tapi ada proses yang dilalui oleh para pendiri bangsa kita, sehingga kita memiliki dasar ataw landasan bernegara sampai hari ini.” ungkapnya.
Narasumber kedua, Irawan, SE.Msi, seorang dosen Polinela Lampung mengungkapkan bahwa dengan Pancasila sebagai pemersatu bangsa yang bhineka tunggal ika.
“Sebagai bukti Bangsa ini, dengan landasan Pancasila kita yang berbeda bisa bersatu, kita bisa menerima perbedaan, berbeda agama, berbeda suku, tetapi kita bisa hidup bersama dalam perbedaan dengan prinsip toleransi.” ungkapnya. (Red)